Jumat, 04 April 2014

The 1st G: Teikou Middle School’s Eventful Afterschool (Indonesian Translation) Part 7

Bagian 7

Kemajuan pertandingan ini berada di satu pihak. 

Permainan Aomine yang lincah. Tembakan jarak jauh Midorima. Pelanggaran yang Kise berikan kepada lawan membuat mereka tak berdaya. Dan juga, Misdirection Kuroko, membuat dia menghilang hanya dengan sekejap mata. 

Anak SMA itu tidak bisa mencetak point sedikitpun. Walaupun mereka berhasil untuk mendapatkan bola, bola itu akan di curi dengan seketika. Hasilnya adalah malapetaka.

Meninggalkan sekelompok anak SMA itu, yang tidak dapat berkata apa-apa yang kalah telak karena perbedaan kemampuan yang sangat jauh, Momoi dan yang lainnya meninggalkan taman. 

Walaupun Kuroko ingin anak SMA itu untuk meminta maaf, tetapi momoi berkata "Saya tidak ingin melihat muka mereka lagi." dan menolak permintaan maaf mereka. 

Murid kelas 1 itu, yang berhasil mendapatkan bolanya kembali, sangat terharu dapat menyaksikan pertandingan yang dimainkan oleh Generasi Keajaiban (Generation of Miracles). Sebelum dia pergi, dia berulang kali mengatakan: "Terima kasih senpai!"

Dalam rangka untuk mengantar Kuroko pulang, 5 dari mereka juga memulai perjalan mereka. 

Sambil berjalan, Momoi bertanya kepada Midorima dan Kise dengan pertanyaan yang ada di otaknya: 

"Apakah kalian berdua sama seperti Aomine yang datang kesini karena khawatir dengan Tetsu-kun?" 

"Tidak, saya datang kesini karena ingin memberimu sesuatu." 

Setelah itu, Midorima mengeluarkan sebuah kotak dari tas. 

Itu adalah kotak yang tipis, dan tertulis "Yushima Tenjin". 

Midorima memberikan kotak tersebut ke Momoi. 

"Ini adalah balasan sebagai tanda terimakasih karena telah meminjamkan saya catatanmu untuk saya salin. Ini adalah rahasia saya yang terakhir untuk ujian, Rolling pencil (gak tau gimana translatenya --') yang di buat secara khusus."

"Rolling pencil?"

Tertegun, Momoi mengeluarkan isi kotak. Kise melihatnya dengan sangat penasaran. 

"Kalau ini di buat secara khusus, apakah ini hasil kerja dari Midorimacchi!?" 

"Itu yang dimaksud melakukan apa yang bisa saya lakukan." 

Midorima tiba-tiba memberikan senyuman sombongnya. Kise melambaikan tangannya di depan mukanya dan berkata: 

"Benar-benar, walaupun kamu mencoba untuk kelihatan keren, tapi kamu tidak keren sama sekali." 

"Ah, ada 3 pensil. Tetsu-kun, saya berikan satu padamu." 

Momoi berkata kepada Kuroko setelah melihat isi di kotak tersebut. 

"Ah, bolehkah?" 

"Boleh." 

Momoi tersenyum kepada Kuroko. 

"Pergelangan tangan Tetsu-kun terkilir, jadi sangat tidak nyaman ketika ujian kan? Jadi anggap aja ini saya menyemangati kamu."

"Kalau begitu, saya akan terima." 

Menerima pensil dari Momoi, Kuroko menatapinya. 

Walaupun dia berkata untuk menyemangatinya, itu hanya setengah kebenaran dan setengahnya lagi hanya alasan. Alasannya adalah dia memberikannya hadiah sebagai kenangan untuk hari ini. 

Setelah dapat pulang bersama, Momoi akhirnya mengerti satu hal. 

Tetsu-kun sangatlah keren!! 

Momoi dengan teguh mengatakannya lagi dan lagi. 

Dalam rangka untuk melindungi martabat teman, bahkan jika itu adalah pertandingan yang berbahaya, ia tidak akan ragu-ragu setuju untuk bermain. Orang semacam ini sangat sulit di temukan.

Dan lagi, dengan karakter seperti itu, bagaimana bisa dia tidak di sukai. 

Hati momoi di isi oleh pikiran cinta yang sangat manis. 

Sambil Midorima menceritakan kepada Kuroko dan Aomine tentang legenda di balik rolling pencil, Momoi dan Kise mengikuti mereka dari belakang. 

"Jadi, kenapa Ki-chan juga pergi ke taman?" 

"Kamu ingin tahu?" 

Kise mulai tersenyum lebar. 

"Kalau kamu ingin kasih tau, maka saya juga ingin tau." 

"Jadi kalau saya memberitahumu... Momoi juga harus menjelaskan kepadaku dengan sangat jujur." 

"Nn? Menjelaskan?" 

Seakan-akan ingin berbisik, Kise pergi dekat dengan telinga Momoi, meletakkan tangannya ke bibirnya dan berkata dengan suara kecil:

"Saya sangat penasaran apakah ada kemajuan di antara kamu dan Kurokocchi setelah kalian pulang bersama. Apakah ada? 

"Ah!?" 

Momoi melihat Kise dengan sangat terkejut. 

Kise mengedipkan satu mata. 

"Haih, saya sebenarnya merasa bahwa orang yang Momocchi suka adalah Aominecchi, tetapi kelihatanya Momoi juga sangat menyukai Kuroko. Siapa yang sebenarnya kamu suka?" 

Tanpa di sangka, Kise dapat melihatnya... Momoi melebarkan matanya. 

Ini mungkin kasus pengamat yang bisa melihat situasi lebih baik dari pada mereka yang terlibat.

Tetapi kadang-kadang ini terlihat semakin seru. Momoi mulai tertawa. 

Melihat reaksi Momoi, kise cemberut. 

"Haih. Apa yang kamu tertawakan. Kasih tau, kasih tau. Saya sudah memberi tahu kamu, jadi Momoicchi harus memberi tau saya juga."

"Oh, haruskah saya bilang atau tidak ya." 

"Eh? Dari reaksimu, apakah ada sesuatu yang terjadi?" 

Kise menyimpulkannya dengan akurat. 

"Hehe. maka saya akan memberitahumu. Memang ada sedikit kemajuan." 

Momoi berkata sambil tersenyum. 

"Eh? Apaaaaaaaaaa!? Benarkah!?" 

Kise berteriak dengan sangat terkejut. Mendengar itu, Aomine berbalik dan bertanya: 

"Hey, apa yang kalian berdua lakukan?" 

"Tidak ada apa-apa, benar-benar tidak bisa memberitahumu Aominecchi!" 

"Ah? Apa maksud perkataanmu?" 

"Karena.... Momocchi, kita tidak bisa kasih tau kan?" 

Momoi hanya melihatnya sambil tersenyum dan dengan sengaja mengganti topik pembicaraan. 

"Haih... Akashi-kun berkata untuk tidak berkeliaran, tetapi akhirnya kita berada di luar begitu lama." 

Momoi berkomentar, membuat Kuroko malu dan menggaruk pipinya. 

"Jadi, Kejadian ini harus kita rahasiakan dari Akashi-kun."

"Kejadian ini?"

Kise tiba-tiba ketawa terbahak-bahak. 

"Jujur saja saya katakan, laki-laki itu pasti bisa melihatnya."

Midorima pun setuju dengan perkataan Aomine. 

"Ngomong-ngomong, Murasakibara pasti akan memberitahu Akashi yang sebenarnya." 

"Mn? Apa itu tentang saya?" 

"Ah!" 

Aomine sangat terkejut ketika Murasakibara tiba-tiba muncul di depan mereka. 

"Murasakibara-kun, bukannya kamu pulang kerumah?" 

Kuroko, yang sedikit ketakutan, bertanya. 

"Mnnn, sebenarnya saya ingin pulang kerumah, tetapi karena saya lupa rasa dari tongkat cracker rasa saus tomat minyak, jadi saya datang melihat tempat dimana yang menjual itu. Dan akhirnya saya berhasil membelinya di toko serba ada yang ketiga, jadi saya ingin memberikannya ke Kuro-chin untuk dicoba." 

Murasakibara mengeluarkan sebungkus plastik isi kue kering berbentuk tongkat (cracker). 

"Terimakasih."

Kuroko menerimanya. 

"Oh ya, Murasakibara-kun. Bisa kamu menyembunyika kejadian hari ini dari Akashi-kun?" 

"Mn? Kenapa?" 

Murasakibara kebingungan. 

"Kalau dia tahu kita pergi ke arcade hanya untuk memenangkan snacks, dia tentu saja akan marah." 

"Kalau begitu, baiklah. Saya juga tidak ingin dimarahi oleh Aka-chin." 

Muraskibara setuju begitu saja. Momoi dan Kise tidak bisa apa-apa tetapi hanya bisa bertepuk tangan dan sambil mendesah lega karena Kuroko pandai membujuk. 

"Jadi, kejadian hari ini akan menjadi rahasia kita berenam." 

"Kalau begitu, rahasia..."

Kata-kata ini terdengar manis sehingga membuat Momoi gembira. 

Kuroko tersenyum hangat dan berkata kepada Momoi: 

"Meskipun kita tidak bisa menetapi janji kepada Akashi ... Tapi aku benar-benar senang hari ini." 

Senyum hangat namun rapuh tersebut akan selamanya terbenam dalam hati Momoi itu.


Beberapa bulan kemudian. 

Masing-masing dari mereka menyambut perubahan baru dalam diri mereka. 

Ini dimulai dengan tiba-tiba bakat Aomine mekar-

Hal yang pernah membuat mereka bersama-sama dengan sangat erat, kini sudah mulai berantakkan secara diam-diam. 

1 komentar:

  1. dear writter...
    aaaaa seneng bangeeet ada yang translate replace novel kebahasa indonesia. ditunggu kelanjutannya. saya tidak sabaaaar... XD

    BalasHapus